Peneliti Ungkap Misteri Mumi Menjerit dari Masa Mesir Kuno, Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Misteri Mumi Menjerit dari Masa Mesir Kuno, Ini Penjelasannya
Penulis: Kontributor Sains
KOMPAS.com- Ada yang berbeda dan tak biasa dengan mumi yang satu ini. Sebab, saat ditemukan mulut mumi dalam kondisi terbuka.
Selain itu, kaki mumi tersebut sedikit tertekuk, disilangkan di pergelangan kaki. Kontras dengan mumi-mumi lain yang pernah ditemukan, terbebat dengan kain dari ujung kepala hingga kaki.
Keanehan tersebut kemudian mendorong peneliti berlomba-lomba mengungkap misteri dibalik kematian tidak lazim mumi itu.
Lantas, apa gerangan yang menyebabkan mumi tersebut memiliki fitur tak biasa itu?
Baca juga:Arkeolog Temukan Mumi Remaja di Luxor, Terkubur dengan Perhiasan Mewah
Mumi yang mendapat julukan sebagai mumi menjerit ini sebenarnya sudah ditemukan lebih seabad yang lalu yakni pada 1881 di Deir el-Bahari, sebuah kompleks makam di seberang Sungai Nil. Namun misteri tersebut tampaknya belum terpecahkan juga.
Seperti dikutip dari Live Science, Kamis (23/7/2020) setelah sekian lama tak terpecahkan ahli Mesir Kuno, Zahi Hawass dan Dr Sahar Saleem, ahli radiologi di Universitas Kairo, Mesir akhirnya melakukan serangkaian penelitian lagi terhadap mumi tersebut.
Studi dilakukan dengan memindai mumi, sehingga peneliti dapat mensimulasikan gambar 3D dari mumi.
Baca juga:Setelah 3.000 Tahun, Peneliti Inggris Ciptakan Suara Mumi Nesyamun
Hasil pemindaian mengungkapkan kalau mumi berjenis kelamin wanita itu telah dimumikan dengan baik. Dengan organ-organ yang telah dikeluarkan dan rongga perutnya penuh dengan linen dan resin.
Berdasarkan analisis tulang dan gigi, peneliti percaya mumi meninggal pada usia sekitar 50-an tahun dengan tinggi sekitar 151 cm. Giginya penuh dengan gigi berlubang dan beberapa gigi geraham membusuk.
Namun petunjuk terbesar mengenai kesehatannya adalah temuan aterosklerosis atau endapan plak lemak yang menganggu pembuluh darahnya.
Temuan ini lah yang akhirnya menjadi petunjuk teka-teki mumi dengan mulut menganga.
Peneliti berpendapat jika wanita Mesir itu mengalami serangan jantung. Sayangnya, ia meninggal dalam kesendirian dan tak ada yang menemukannya dalam waktu yang cepat.
Rahangnya kemungkinan telah terbuka saat ia meninggal hingga mengalami rigor mortis. Rigor mortis adalah pengerasan otot dan persendian yang dimulai satu atau dua jam setelah kematian.
Setelah itu proses tersebut akan menghilang ketika tubuh mulai membusuk sekitar 2 hari kemudian. Meski begitu hasil analasis itu masih diragukan oleh peneliti lain.
Andrew Wade, peneliti mumi di Western University menyebut kalau mulut terbuka itu lebih karena proses pembalutan mumi di sekitar rahang yang tak kencang untuk menahan mulut hingga tertutup. Hal itulah yang membuat mulut mumi kemudian terbuka.
Selain itu, masih ada teka teki lain yang menyelimuti mumi menjerit. Identitas mumi juga belum jelas.
Baca juga:Jejak Mesir Kuno, Mumi Anak Singa hingga Kumbang Raksasa Dipamerkan
Dalam temuan yang akan dipublikasikan di Egyptian Journal of Radiology and Nuclear Medicine ini, ada satu petunjuk yang tersedia yakni nama Meritamun yang tertulis pada pembungkus mumi.
Ada beberapa putri Mesir Kuno bernama Meritamun, termasuk putri penguasa dinasti
Komentar
Posting Komentar