NSA: Tiongkok Bisa Matikan Listrik Seluruh Amerika
Washington, CNN Indonesia-- Kepala Badan Keamanan Nasional, NSA, mengatakan bahwa Tiongkok dan kemungkinan satu atau dua negara lainnya dengan kekuatan siber yang mereka miliki mampu mematikan listrikdan mengganggu infstrastruktur penting di Amerika Serikat.Laksamana Michael Roger yang juga menjabat sebagai kepala Komando Siber AS mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi malware dari Tiongkok telah masuk ke sistemkomputer di negara itu dan mempengaruhi kehidupan warga Amerika setiap hari."Hal ini memungkinkan mereka untuk mematikan bagian tertentu dari infrastruktur yang memberikan layanan kepada kita sebagai masyarakat," kata Rogers dalam rapat Komisi Intelijen Kongres, Jumat (21/11).Rogers mengatakan, serangan semacam itu adalah tren yang akan terjadi, berdasarkan pengamatan NSA terhadap sebuah negara atau aktor lainnya dalam memanfaatkan kelemahan sistem siber Amerika.
--
Laporan terbaru perusahaan keamanan-siber, Mandiant, peretas yang dipekerjakan oleh pemerintah Tiongkok mampu menembus ke sistem pelayananpublik Amerika, mulai dari tenaga listrik hingga distribusi air dan bahan bakar di negara itu."Mereka mencoba mencuri informasi soal bagaimana sistem kita bekerja, mulai dari skema sistem kendali hingga tingkat detail operasional untukmencari titik lemah kita, menyusup masuk dan merusaknya. Kami melihat beberapa negara tengah melakukannya," kata Rogers.Rogers menolak memberitahu negara lain yang melakukan ini selain Tiongkok. Namun beberapa waktu lalu, Rusia diketahui juga mulai serius menggarap program siber mereka.Rogers mengatakan, pelaku kejahatan siber ini berusaha menutupi aktor negara yang berada di balik mereka. "Hal ini menyulitkan kita," kata Rogers.Sebelumnya lembaga Pew Internet and American Life dalam laporannya berdasarkanprediksi para ahli teknologi mengatakan, bencana serangan siber akan menimbulkan korban jiwa dan finansial pada tahun 2025.Rogers tidak membantah laporan tersebut. Dia mengatakan, selain aktor negara, serangan siber juga akan dilakukan oleh pelaku di dalam negeri yang ingin menghancurkan sebuah perusahaan besar atau sektor perekonomian Amerika."Sekarang tinggal masalah kapan, bukan jika, kita akan melihat sesuatu yang traumatis," ujar Rogers.Sumber:CNN
--
Laporan terbaru perusahaan keamanan-siber, Mandiant, peretas yang dipekerjakan oleh pemerintah Tiongkok mampu menembus ke sistem pelayananpublik Amerika, mulai dari tenaga listrik hingga distribusi air dan bahan bakar di negara itu."Mereka mencoba mencuri informasi soal bagaimana sistem kita bekerja, mulai dari skema sistem kendali hingga tingkat detail operasional untukmencari titik lemah kita, menyusup masuk dan merusaknya. Kami melihat beberapa negara tengah melakukannya," kata Rogers.Rogers menolak memberitahu negara lain yang melakukan ini selain Tiongkok. Namun beberapa waktu lalu, Rusia diketahui juga mulai serius menggarap program siber mereka.Rogers mengatakan, pelaku kejahatan siber ini berusaha menutupi aktor negara yang berada di balik mereka. "Hal ini menyulitkan kita," kata Rogers.Sebelumnya lembaga Pew Internet and American Life dalam laporannya berdasarkanprediksi para ahli teknologi mengatakan, bencana serangan siber akan menimbulkan korban jiwa dan finansial pada tahun 2025.Rogers tidak membantah laporan tersebut. Dia mengatakan, selain aktor negara, serangan siber juga akan dilakukan oleh pelaku di dalam negeri yang ingin menghancurkan sebuah perusahaan besar atau sektor perekonomian Amerika."Sekarang tinggal masalah kapan, bukan jika, kita akan melihat sesuatu yang traumatis," ujar Rogers.Sumber:CNN
Komentar
Posting Komentar